Sisa cerita perjalanan Mahasiswa STIE BPKP di Kota Melaka

Sisa cerita perjalanan Mahasiswa STIE BPKP di Kota Melaka

Februari 2017 kami Mahasiswa dan Dosen STIE BPKP mengikuti seminar di Universitas Kebangsaan Malaysia, ada cerita didalam perjalanan kami yaitu saat singgah di kota Melaka. 

Kota Melaka (bahasa Melayu: Bandar Melaka) adalah ibu kota negara bagian Melaka di Malaysia.Kota ini dahulu merupakan ibu kota Kesultanan Malaka . Bangsa Portugis menaklukkan Melaka pada tahun 1511. Antara tahun 1641-1795, Melaka dikuasai Belanda. Kemudian Melaka dikuasai Britania Raya pada tahun 1820-an sampai kemerdekaan Malaysia pada tahun 1957. 

STIE BPKP di Dutch Square Malaka

Anda belum dianggap berkunjung ke Melaka jika belum berada di tempat bernama Dutch Square atau biasa dikenal oleh masyarakat lokal dengan nama Bangunan Merah atau Jam Besar.

Di Dutch Square, Kami melihat  bangunan tua di sekitarnya berwarna merah tua. Dan semua bangunan tua itu terawat dengan baik dan masih memperlihatkan pesonanya sampai sekarang. Sebuah taman dengan kincir angin buatan nampak berdiri elok di seberang sebuah tugu jam berukuran besar yang sekilas mirip JamGadang di Bukittinggi, Sumatera Barat

Di dekat Dutch Square ada sebuah tempat wisata yang rasanya tidak afdol jika tidak dikunjungi saat kita berada di Melaka. Tempat itu bernama Jonker Street atau Jalan Jonker. Anda cukup menyeberangi Sungai Melaka untuk menuju tempat ini dari Dutch Square tadi.

Jonker Street adalah sebuah jalan dimana di sepanjang jalannya banyak toko yang menjual barang-barang antik, souvenir, makanan khas peranakan dan juga olahan makanan yang menjadi ciri khas Melaka yaitu segala olahan buah durian. Bangunan di sepanjang Jonker Street sendiri sebagian besar adalah bangunan tua yang masih dirawat dengan baik.Cerita unik yang kami dapatkan disana adalah terpisahnya beberapa orang dari kelompok yang akhirnya membuat kami semakin lama berada disana.

Kesultanan Malaka adalah sebuah Kerajaan Melayu yang pernah berdiri di Malaka, Malaysia. Kerajaan ini didirikan oleh ParameswaraParameswara (1344 – 1414) atau Iskandar Shah (aksara Jawi: إسكندر شه) adalah raja terakhir dari Singapura yang memerintah dari tahun 1389 sampai 1398. Dia melarikan diri dari Singapura setelah invasi angkatan laut Majapahit pada tahun 1398, dan ia kemudian mendirikan benteng barunya pada muara Sungai Malaka pada tahun 1402. Dalam beberapa dekade, kota baru tersebut tumbuh pesat menjadi ibukota Kesultanan Melaka.

Studi banding STIE BPKP ke Universitas Kebangsaan Malaysia


Sementara dalam Pararaton disebutkan terdapat nama tokoh yang mirip yaitu Bhra Hyang Parameswara sebagai suami dari Ratu MajapahitRatu Suhita. Namun kontroversi identifikasi tokoh ini masih diperdebatkan sampai sekarang. Prabu Stri Suhita atau ejaan China Su King Ta adalah ratu Majapahit yang memerintah tahun 1427-1447, bersama suaminya yang bernamaBhra Hyang Parameswara Ratnapangkaja.

Nama Suhita juga muncul dalam kronik Cina dari Kuil Sam Po Kong sebagai Su-king-ta, yaitu raja Majapahit yang mengangkat Gan Eng Cu sebagai pemimpin masyarakat Cina di Tuban dengan pangkat A-lu-ya. Tokoh Gan Eng Cu ini identik dengan Arya Teja, kakek Sunan Kalijaga.

Waduh semakin rumit ya ceritanya kalo di runut-runut jadi berkaitan bahkan perdebatan, ya sudah deh….. yang pasti kita-kita semua yang datang kesana jadi semakin bertambah pengetahuannya tuh, buat panitia acara  jalan-jalan sambil study ditunggu ya acaranya yang lain…. coba kamu ikut, pasti seru…… Pokoknya kamu harus gabung ya…..