Pengembangan Bisnis Masa Pandemi Covid-19

Pengembangan Bisnis Masa Pandemi Covid-19

Dampak pandemi virus corona (Covid19) sangat terasa di dunia bisnis dan ekonomi. Pemasar harus putar otak untuk bisa memasarkan produk atau jasa mereka ke konsumen, sebagai strategi brand bertahan di tengah pandemi virus corona diantaranya dengan memanfaatkan strategi komunikasi. 

Berikut beberapa strategi komunikasi sederhana dapat diterapkan untuk pengembangan bisnis: 

a. Tunjukkan Empati. Mengabaikan pandemi Covid-19 sepenuhnya dan menjalankan komunikasi layaknya tidak ada apa-apa tentu bukan langkah yang tepat. Saat ini waktunya yang tepat untuk memasarkan bisnis namun tetap perlu menunjukkan pada audiens dan pelanggan bahwa sebagai sebuah bisnis, pelaku bisnis peduli terhadap mereka yang terdampak pandemi Covid-19. 

b. Gunakan Tone & Gaya Bahasa yang Tepat. Tone dan gaya bahasa yang akan digunakan tentu harus sesuai dengan brand yang akan dijual, tapi keduanya juga harus sesuai dengan konteks. Tunjukkan dukungan penjual kepada pelangganmu dan bahwa kita pun menghargai dukungan mereka. Berikan kesan bahwa mereka merupakan prioritasmu. 

c. Transparan & Jelas. Di saat seperti ini, semua orang sangat peduli dengan kebersihan dan keselamatan mereka. Maka itu, sampaikan dengan jelas dan terbuka kepada pelangganmu mengenai langkah-langkah yang bisnis yang akan dilakukan untuk menjaga keamanan mereka. Menunjukkan secara langsung dan transparan adalah cara yang bagus, misalnya dengan membagikannya di media sosial seperti Instagram. 

d. Tetap Membuat Konten. Berhati-hati bukan berarti berhenti berkomunikasi! Tetap terkoneksi dengan pengikut di media sosial Instagram dan jaga engagement dengan mereka. Karena social distancing, kebanyakan orang menghabiskan lebih banyak waktunya di dunia maya. Dengan demikian, pelaku bisnis masih tetap bisa terhubung dengan pelanggan saat ini dan bahkan menggaet calon pembeli baru. 

e. Bagikan Konten Positif. Banyak orang yang mengaku cemas dan stres dengan informasi dan berita mengenai pandemi Covid-19 yang tak ada habisnya. Dengan begitu banyaknya konten yang “berat”, kita bisa memberikan alternatif atau distraksi bagi audiens dengan menghadirkan konten yang positif, menghibur, tapi tetap peka. Diupayakan untuk tetap hati-hati dalam menyampaikan konten agar tidak terkesan tidak sensitif. 

f. Update Website. Pastikan semua informasi dan pengumuman terbaru yang berkaitan dengan bisnis dapat diakses dan up-to-date di web jualan online. Informasi apa saja yang harus ada di website toko online? Tentunya informasi-informasi dasar yang kira-kira akan banyak dicari oleh calon pembeli. Intinya membuat toko online sebagai tempat dimana pelanggan maupun calon pembeli bisa mendapatkan informasi mengenai bagaimana bisnis menangani krisis ini dan mendukung mereka.

Syamsu Alang, S.Sos,.M.Si Dosen STIE BPKP