Mau Mencoba Investasinya Millenial “Cryptocurrency”? Wajib Tau Resikonya.

Mau Mencoba Investasinya Millenial “Cryptocurrency”? Wajib Tau Resikonya.

Di sosial media, Banyak netizen hingga orang terkaya di dunia khususnya Elon Musk membicarakan Cryptocurrrency seperti Bitcoin, Ethereum dan Dogecoin. munculnya Cryptocurrency digadang-gadang akan menggantikan mata uang konvesional di masa mendatang. lalu apa itu Cryptocurrency?

 Cryptocurreny adalah sebuah aset digital yang menggunakan sistem kriptografi dalam mengamankan kegiatan transaksi aset dan mengontrol penciptaan unit tambahan. Saat ini, koin mata uang yang sedang populer diantaranya adalah Bitcoin(BTC), Ethereum(ETH), Binance coin (BNB), Dogecoin dan Ripple(XRP). Koin-koin tersebut mengalami kenaikan luar biasa dalam satu dekade terakhir. Kenaikan ini berawal dari tweet bos Telsa, Elon Musk yang membahas koin doge ini dalam akun twitter pribadinya.

Bitcoin yang merupakan ‘sepuh’ dari cryptocurrency pun masih terus menunjukkan taringnya. Harga per 1 Bitcoin di awal Mei 2021 mencapai nilai ATH(all-time high) atau nilai tertinngi sepanjang masa senilai 6400$ USD atau sekitar 900 juta Rupiah. Padahal, pada awal 2010an harga bitcoin hanya berkisar 1 USD per Bitcoin(BTC)nya.

Namun dalam keuntungan yang menggiurkan ini, ada bahaya besar dan risiko yang tinggi. Karena, biasanya saat sebuah aset kripto terkena isu negatif(FUD), tak main-main koin-koin tersebut akan jatuh(Dump) harganya bahkan bisa sampai minus 50%!  Oleh sebab itu, sebaiknya para investor/Holder baru perlu memahami  dan mempelajari terlebih dahulu apa saja poin penting dari investasi ini. Lalu apa saja risiko dalam berinvestasi di cryptocurrency ini?

  • Nilai yang sangat Fluktaktif

Umumnya, nilai atau harga dari sebuah pasar uang kripto di dasarkan pada mekanisme supply and demand (permintaan dan penawaran). Semakin tinggi permintaan(demand) yang membeli aset tersebut(disebut Holder) maka nilai aset tersebut akan mengalami kenaikan. Tetapi sebaliknya, jika demand menurun, nilai aset crypto juga akan mengalami penurunan. Hal ini menandakan suatu uang crypto tersebut bisa saja mengalami kenaikan luar biasa ataupun kehilangan nilainya. Kebanyakan aset crypto ini naik karena ‘endorsement’.

  • Bitcoin tidak ramah lingkungan

Aktivitas mining dalam bitcoin mengkonsumsi listrik yang sangat boros. Hal ini mendasari beberapa orang terkaya didunia seperti Bill Gate enggan berinvestasi di bitcoin.  kemudian banyak investor yang berbondong-bondong menjual aset Bitcoin mereka yang membuat nilai bitcoin sempat terpuruk hingga minus 30%.

  • Banyak digunakan sebagai aktivitas ilegal dan penipuan

Sejak populeritas bitcoin cs yang makin naik, banyak oknum yang memanfaatkannya untuk melakukan tindak kejahatan. Kebanyakan para pelaku menawarkan suatu keuntungan melalui skema Ponzi. Modusnya, para korban akan di iming-imingi suatu keuntungan yang tinggi jika mengundang anggota baru, membeli/upgrade layanan dan mengerjakan tugas tugas yang tersedia. Padahal hasil keuntungan itu berasal dari dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh oleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi ini. Mata uang kripto juga sering di gunakan sebagai transaksi ilegal, seperti penggelapan dana, transaksi narkoba, jual beli senjata, pencucian uang, dan sebagainya. 

Selain beberapa poin diatas, sebenarnya masih banyak lagi risiko dalam berinvestasi cryptocurrency ini. Karena sejatinya setiap investasi pasti ada peluang keuntungan dan kerugian. Cryptocurrency menawarkan konsep high risk high return dibalik keuntungan yang besar terdapat pula resiko yang besar. Oleh sebab itu, sebaiknya sebelum terjun dalam Cryptocurency ini, perlu mempelajari dahulu bagaimana sistem, cara kerja, dan risikonya.

Tetap bijaklah dalam berinvestasi, Keep in mind, High Risk High Return…!!!
Lukman Cahyono, SE, Akt, .MM – Dosen STIE BPKP